Iklan

Pemuda Desa Baru Sulap kotoran sapi jadi pupuk kompos

Redaksi
Kamis, 08 Agustus 2024, Agustus 08, 2024 WIB Last Updated 2024-08-09T05:00:07Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Sinjai, Sulawesi Selatan - Pemuda Desa Baru, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, berhasil memanfaatkan potensi lokal dengan mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos organik. Inisiatif ini dipelopori oleh Kelompok Tani Pemuda Sartani (KTPS) Desa Baru dan telah berjalan selama satu bulan terakhir. Langkah ini dinilai sebagai upaya penting dalam mendorong pertanian berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian desa.

Kepala Desa Baru, Muhlis, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan untuk mengolah kotoran ternak sapi yang melimpah di desa tersebut. "Desa Baru memiliki potensi besar dengan 99 persen warganya yang memelihara sapi. Kami melihat peluang untuk mengolah kotoran sapi ini menjadi pupuk kompos, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bermanfaat bagi pertanian," ujar Muhlis pada Kamis (8/8/2024).

Untuk mendukung inisiatif ini, Pemerintah Desa Baru telah mengalokasikan Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp48 juta untuk pengadaan mesin pengolah kotoran sapi. Mesin ini mampu memproduksi 1 hingga 2 ton pupuk kompos per hari, memberikan dorongan signifikan bagi produksi kompos di desa tersebut.

"Meski produksi saat ini baru untuk kebutuhan anggota kelompok tani, kami optimis ke depan bisa memperluas produksi dan pemasaran," kata Muhlis. Tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya pasokan bahan baku, terutama kotoran sapi yang harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diolah.

Sebagai langkah awal, KTPS membeli kotoran sapi basah seharga Rp100 per kilogram dan kotoran sapi kering seharga Rp200 per kilogram. Pupuk kompos yang dihasilkan kemudian dijual dengan harga Rp1.000 per kilogram. Muhlis berharap, ke depannya, program ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga Desa Baru.

Inisiatif ini mendapat perhatian luas karena mampu menunjukkan bagaimana sumber daya lokal yang sering dianggap sebagai limbah dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Langkah para pemuda Desa Baru ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan program-program berbasis kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan.
 Pewarta : Risma hertanty
Editor : abraham
Komentar

Tampilkan

Terkini