Iklan

Dua Anggota IRGC Terlibat Pembunuhan Ismail, Menyulut Ketegangan AS-Israel

Redaksi
Kamis, 08 Agustus 2024, Agustus 08, 2024 WIB Last Updated 2024-08-08T19:38:40Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


MEDIA PEMUDA INDONESIA-Jakarta- Setelah sepekan penyelidikan, terungkap bahwa dua anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran terlibat dalam pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Insiden tragis tersebut terjadi pada 31 Juli 2024 pukul 02.00 dini hari di Teheran, Iran.

Menurut laporan dari Anadolu Agency, kedua individu tersebut adalah anggota Unit Keamanan Ansar al-Mahdi dari IRGC. Mereka diduga telah direkrut oleh Mossad, badan mata-mata Israel. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa kedua anggota IRGC ini menunjukkan perilaku mencurigakan saat mendatangi wisma tamu di Kompleks Saadabad, Teheran, tempat Haniyeh menginap beberapa jam sebelum pembunuhan.

Rekaman CCTV menunjukkan bahwa mereka secara diam-diam memasuki kamar Haniyeh dan meninggalkan lokasi sekitar tiga menit kemudian. Setelah itu, mereka dievakuasi dari Iran oleh Mossad satu jam setelah penempatan bom.

Haniyeh, yang datang ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menjadi sasaran setelah Mossad memantau konfirmasi kedatangannya melalui penyadapan panggilan telepon.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan tersebut. Kematian Haniyeh terjadi sehari setelah pelantikan Pezeshkian dan menjadi kejadian terakhir Haniyeh sebelum meninggal.

Iran dan Hamas menuduh Israel sebagai pelaku pembunuhan, namun Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya. Ketegangan meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Israel pasca insiden ini. Menurut laporan Washington Post, Israel memberitahu pejabat AS mengenai tanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh, yang memicu kemunduran dalam upaya gencatan senjata di Gaza.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menekankan pentingnya meredakan ketegangan di Timur Tengah. Ia juga memastikan komitmen AS untuk keamanan Israel sambil mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Ketegangan regional meningkat setelah kematian Haniyeh, dengan reaksi keras dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang mengancam balasan terhadap Israel. 

Peristiwa ini menjadi sorotan global dan mempengaruhi dinamika hubungan internasional, khususnya antara AS, Israel, dan negara-negara di Timur Tengah.


EDITOR : ABRAHAM


Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+