masukkan script iklan disini
MEDIA PEMUDA INDONESIA, JAKARTA – Ketegangan antara Israel dan Hamas kembali memanas setelah Israel secara terbuka mengancam akan membunuh Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas yang menggantikan Ismail Haniyeh. Dalam pernyataannya, Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, menyebut Sinwar sebagai "teroris ulung" dan menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar Sinwar hingga mencapai tujuannya.
“Sinwar hanya memiliki satu tempat, yaitu bersama Mohammed Deif, Ghandour, Ayman Nofal—yang diduga telah dibunuh oleh komandan Hamas Israel—dan semua teroris yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober,” ungkap Hagari.
Pemilihan Sinwar sebagai pemimpin Hamas dianggap sebagai bentuk tantangan keras dari kelompok tersebut terhadap Israel. Namun, hingga saat ini, Israel belum mengonfirmasi atau menyangkal keterkaitan kematian Haniyeh dengan pihaknya. Israel tetap berkomitmen untuk menyingkirkan Sinwar dan pemimpin Hamas lainnya.
Pekan lalu, Israel mengonfirmasi bahwa Mohammed Deif, kepala sayap militer Hamas, tewas dalam serangan udara pada bulan Juli di Gaza. Dengan kematian Haniyeh, Sinwar, yang sebelumnya mendekam di penjara Israel, kini menjadi tokoh paling berpengaruh di Hamas yang masih hidup. Sinwar, seorang tokoh garis keras berusia 61 tahun, kini berada di Gaza dan menolak usaha Israel untuk membunuhnya.
Kenaikan Sinwar sebagai pemimpin Hamas terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional, dengan Israel bersiap menghadapi kemungkinan reaksi dari Iran setelah kematian Haniyeh.
Editor : Abraham