masukkan script iklan disini
Oleh: Merlin (Pewarta) | Diedit oleh: Abraham (Editor)
Pegunungan Arfak - Suasana tegang mengiringi pelaksanaan peluncuran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, setelah terdengar teriakan "Papua Merdeka" yang viral di media sosial. Menurut Kombes Ongky Isgunawan, Kabid Humas Polda Papua Barat, teriakan tersebut bukan berasal dari orasi resmi.
Peristiwa tersebut terjadi di panggung deklarasi Pilkada 2024 di Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak pada Kamis (11/7). Setelah acara deklarasi, terjadi keributan yang melibatkan beberapa pihak.
"Setelah kegiatan tersebut, biasanya diadakan acara musik dan tarian di tengah kampung. Saat acara tersebut berlangsung, terjadi keributan di antara beberapa individu. Tokoh agama dan masyarakat pun naik ke panggung untuk mengimbau agar situasi kembali kondusif," ungkap Ongky.
Menurut keterangan yang didapat, salah satu warga naik ke panggung, merebut mikrofon, dan mengucapkan kata "Papua". Reaksi spontan dari sejumlah orang yang dipengaruhi suasana dan minuman keras menyebabkan teriakan "Merdeka" bergema di sekitar panggung.
"Individu yang terlibat telah kami periksa dan mengaku bahwa tindakannya bersifat spontan dan tidak bermaksud mengadakan orasi politik," tambahnya.
Ongky menegaskan bahwa kejadian tersebut telah diarahkan untuk mengembalikan ketertiban. Pihak keamanan berusaha merebut mikrofon dari individu yang menyebabkan kegaduhan tersebut, sementara sejumlah pihak lainnya berusaha menenangkan situasi.
Video yang beredar menunjukkan momen seorang warga naik ke panggung dengan mikrofon sambil mengucapkan kata "Papua" beberapa kali, diikuti dengan teriakan "Merdeka" dari kerumunan di bawah panggung.
Ongky juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak terverifikasi yang beredar di media sosial.
Insiden ini menunjukkan pentingnya menjaga situasi kondusif dalam setiap acara publik demi keamanan bersama. Diharapkan masyarakat dapat bijak dalam menanggapi dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum teruji kebenarannya.
Pewarta : Merlin
Editor : Abraham