Probolinggo – Suaraprobolinggo.online | Seorang oknum Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Probolinggo menjadi perhatian publik usai dilaporkan kerap menunda pembayaran usai berkaraoke di tempat hiburan malam. Informasi ini dilansir dari Serikat News, berdasarkan keterangan salah satu karyawan tempat karaoke yang mengaku beberapa kali menghadapi kondisi serupa.
Menurut sumber tersebut, oknum komisioner itu tercatat sebagai pelanggan tetap, namun kerap ‘ngebon’ alias berutang untuk layanan ruangan, minuman, maupun jasa pendamping hiburan.
Kabar ini memicu tanggapan dari sejumlah tokoh masyarakat. Salah satunya datang dari Gus M. Toyyib Alghoffar, yang menilai perilaku tersebut tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik.
a Sikap tegas juga disampaikan oleh Bupati LSM LIRA Kabupaten Probolinggo, Salamul Huda. Ia menegaskan akan mengusut lebih lanjut, khususnya jika ada potensi penggunaan dana hibah atau anggaran negara untuk kepentingan pribadi.
Sementara itu, redaksi Suaraprobolinggo.online telah menghubungi Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yongki Hendrianto, untuk meminta klarifikasi. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Yongki menjawab singkat:
Saat diminta penjelasan lebih lanjut terkait bagian mana yang dianggap tidak sesuai, Yongki tidak merinci dan kembali menegaskan:
Dilansir dari : Serikatnews.com
Editor : adelia
